Sabtu, 07 Februari 2015

KOMUNIKASI MASSA SEBAGAI SEBUAH SISTEM SOSIAL





SOSIOLOGI KOMUNIKASI
KOMUNIKASI MASSA SEBAGAI SEBUAH SISTEM SOSIAL





Disusun Oleh
Andre Kurniawan Wiratama                                                        130531100038






PRODI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN BUDAYA
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
TAHUN 2014

ABSTRAK



Komunikasi Massa Sebagai Sebuah Sistem Sosial
Oleh : Andre Kurniawan
NPM : 130531100038

Penulisan Artikel ini dilatar belakangi oleh adanya beberapa proses komunikasi dalam masyarakat khususnya komunikasi massa. Artikel ini juga bertujuan untuk mengetahui pengertian komunikasi massa sebagai sebuah sistem sosial beserta fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar kita. Dalam komunikasi massa tentunya terjadi kapanpun dan bisa dimana saja asalkan memenuhi komponen-komponen dalam kategori komunikasi massa dan juga sistem sosial. Artikel ini juga memuat komponen yang harus ada dalam komunikasi massa sebagai sistem sosial. Berdasarkan perihal teoritis dan juga fenomena yang ada di sekitar kita tentang komunikasi massa yang bisa dijadikan sebagai sebuah sistem sosial maka penulis beranggapan bahwa Sistem komunikasi massa yang dikonstruksikan dengan berbagai komponen akan membentuk sebuah sistem sosial yang tentunya berkembang, solid, mengalami pergerakan-pergerakan internal di antara aggota sistem, berevolusi (bahkan berdisfusi) dan akhirnya melahirkan sistem-sistem sosial yang baru yang lebih tangguh dan lebih sempurna. Bahkan apabila pergerakan internal membuat kerusakan pada sistem sosial yang tak dapat diatasi, maka bisa jadi sistem sosial lama dalam sistem komunikasi massa akan hancur dan mati sama sekali.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Masyarakat memiliki struktur dan lapisan yang bermacam-macam, ragam struktur dan lapisan masyarakat tergantung pada kompleksitas masyarakat itu sendiri.Semiakin kompleks suatu masyarakat, maka struktur masyarakat itu semakin rumit pula. Kompleksitas masyarakat juga ditentukan oleh ragam budaya dan proses-proses social yang dihasilkannya. Semakin masyarakat kaya dengan kebudayaannya, maka semakin rumit proses-proses social yang dihasilkannya.
Berbagai proses komunikasi dalam masyarakat terkait dengan struktur dan lapisan maupun ragam budaya dan proses-proses social yang ada di masyarakat tersebut, serta tergantung pula pada adanya pengaruh dan khalayaknya, baik secara individu, kelompok, ataupun masyarakat luas. Sedangkan substansi bentuk atau wujud dari komunikasi ditentukan oleh pihak yang terlibat dalam komunikasi (komunikator dan khalayak) dan cara yang di tempuh serta kepentingan atau tujuan komunikasi itu sendiri. Sehubungan dengan itu maka kegiatan komunikasi dalam masyarakat dapat berupa komunikasi tatap muka yang terjadi pada komunikasi interpersonal dan kelompk serta kegiatan komunikasi yang terjadi pada komunikasi massa.
Komunikasi massa mengandalkan teknologi telematika khususnya media massa sebagai teknologi penting dalam proses kegiatan komunikasi. Dengan demikian proses komunikasi adalah juga sebuah proses media massa, namun secara akademik, kedua hal itu dapat dibedakan satu dengan lainnya karena memiliki konsep dan substansi permasalahan yang berbeda.



1.2         Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah untuk artikel Komunikasi massa sebagai sebuah sistem ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa itu komunikasi massa?
2.      Bagaimana komunikasi massa bisa menjadi sebuah sistem sosial?
3.      Apa saja komponen-komponen dalam komunikasi massa sebagai sebuah sistem sosial?
4.      Apa saja fenomena komunikasi massa sebagai sebuah sistem sosial yang terjadi di sekitar kita?

1.3         Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari artikel ini adalah sebagai berikut :
1.      Mengetahui pengertian dari komunikasi massa
2.      Mengetahui bagaimana komunikasi massa itu bisa menjadi sebuah sistem social
3.      Mengetahui komponen-komponen yang ada dalam komunikasi massa sebagai sebuah sistem sosial
4.      Mengetahui kejadian di sekitar kita tentang komunikasi massa sebagai sebuah sistem sosial



BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Komunikasi Massa
Menurut Tan dan Wright, (Liliweri, 1991), Komunikasi Massa adalah bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal,  berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen dan menimbulkan efek tertentu. Sedangkan Bittner menjelaskan pengertian komunikasi massa sebagai pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Definisi yang lebih mudah dimengerti dikemukakan oleh Jalaludin Rakhmat, yang mengartikan komunikasi massa sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah besar khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. (Karlinah, dkk, 1999).

2.2    Sistem Sosial
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani, yaitu systema. Artinya sehimpunan dari bagian atau komponen yang saling berhubungan satu sama lain secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan (Narwoko dan Suyanto, 2004: 123). Dalam tradisi ilmu sosial penggunaan istilah sistem lebih sering digunakan untuk merujuk pada pengertian sebuah sistem organik, yaitu sebuah system yang di dalamnya terdiri dari beberapa komponen yang lebih kecil yang memiliki kehidupan (animate). Istilah ini digunakan untuk membedakan penggunaan istilah yang sama pada ilmu-ilmu eksata, dimana sebuah sistem anorganik terdiri dari beberapa komponen yang lebih kecil dan tak berjiwa (in-animate). Walaupun demikian, kedua istilah sistem itu mengarah kepada pengertian sistem sebagai sebuah himpunan kehidupan sosial yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan satu dengan lainnya secara teratur dan sistematis serta membentuk suatu kehidupan yang menyeluruh.
2.3    Komponen penting Komunikasi massa sebagai sebuah sistem sosial
Di dalam komunikasi dan sistem sosial tentunya memiliki komponen penting yang harus ada, dan berikut adalah komponen penting dalam sebuah sistem sosial :
1.      Nara sumber sebagai sumber informasi bagi media massa
2.      Publik yang mengonsumsi media massa
3.      Media Massa, meliputi : organisasinya, sumber daya manusia, fasilitas produksi, distribusi, kebijakan yang ditempuh dan ideology yang diperjuangkan
4.      Aturan hokum dan perundang-undangan, norma-norma dan nilai-nilai, serta kode etik yang mengatur pelaksanaan semua stakeholder komunikasi massa
5.      Institusi samping yang tumbuh untuk memberi kontribusi terhadap kegiatan komunikasi massa
6.      Pihak yang mengendalikan berlangsungnya komunikasi massa
7.      Unsur penunjang lain yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan komunikasi massa (Nasution 2003: 5.6-5.7).
Talcott Parsons (1996: 238) mejelaskan teori sistem sosial  bahwa setiap masyarakat memiliki sistem sosial yang dapat digambarkan dengan AGIL (Adaptation, Goal Attainment, Integration, Latency).
Adaptasi merupakan suatu keharusan bagi sistem-sistem sosial untuk menghadapi lingkungannya. Ia harus beradaptasi dengan lingkungan tersebut dan menyesuaikan lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya.
Goal attainment ( Pencapaian Tujuan ) merupakan suatu persyaratan fungsional yang muncul dari tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan utama.
Integrasi merupakan pengatur hubungan bagian-bagian yang menjadi komponennya. Dengan kata lain, ia harus menjaga hubungan antara ketiga skema yang lain (adaptasi, goal attainment, latensi).
Latensi (pemeliharaan pola) merupakan suatu sistem yang harus melengkapi, memelihara, dan memperbaiki, baik motivasi individual maupun pola-pola kultural.
Komponen komunikasi massa di atas saling berhubungan satu dengan yang lainnya secara fungsional dan terus mengembangkan fungsi mereka secara bertahap serta merevisi fungsi-fungsi yang sudah tidak berguna lagi dengan fungsi-fungsi sistem lainnya yang lebih baik, actual, efisien dan efektif.

2.4    Contoh Komunikasi Massa Sebagai Sebuah Sistem Sosial di lingkungan sekitar
Adapun beberapa fenomena yang ada di lingkungan sekitar kita yang bisa dijadikan contoh Komunikasi Massa sebagai sebuah sistem sosial adalah pada waktu meletusnya Perang Teluk, masyarakat di seluruh dunia dapat mengikuti perkembangan dari detik ke detik selama 24 jam melalui media massa.
Fenomena lainnya adalah ketika mahasiswa baru yang akan masuk ke dalam lingkungan Universitas Trunojoyo Madura maka mereka akan mengikuti Ospek supaya bisa beradaptasi dalam lingkungan kampus. Untuk mengikuti Ospek dan beradaptasi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dan syarat tersebut di komunikasikan oleh pihak Universitas Trunojoyo Madura melalui media online yaitu website www.trunojoyo.ac.id.
Contoh lainnya adalah saat adanya rencana kenaikan harga BBM yang akan terjadi pada awal tahun 2014 yang dicanangkan oleh pemerintah pusat maka tentunya khalayak pasti pertama kali mengetahuinya dari media massa karena tidak mungkin masyarakat biasa bisa mengkases informasi dari pemerintah pusat secara langsung tanpa adanya media massa.



BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Sistem komunikasi massa yang dikonstruksikan dengan berbagai komponen akan membentuk sebuah sistem sosial yang tentunya berkembang, solid, mengalami pergerakan-pergerakan internal di antara aggota sistem, berevolusi (bahkan berdisfusi) dan akhirnya melahirkan sistem-sistem sosial yang baru yang lebih tangguh dan lebih sempurna. Bahkan apabila pergerakan internal membuat kerusakan pada sistem sosial yang tak dapat diatasi, maka bisa jadi sistem sosial lama dalam sistem komunikasi massa akan hancur dan mati sama sekali.




DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan, 2006, sosiologi komunikasi, teori, paradigma dan diskurus teknologi komunikasi di masyarkat, jakarta: kencana


Nazsir, Nasrullah. 2009. Teori – Teori Sosiologi. Bandung : Widya Padjadjaran.


Ritzer, George – Douglas J. Goodman. 2004. Teori Sosiologi (Cetakan ke lima). Bantul : Kreasi Wacana Offset.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar