KOMUNIKASI MASSA SEBAGAI SEBUAH SISTEM SOSIAL
Disusun Oleh
Andre
Kurniawan Wiratama 130531100038
PRODI
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA
UNIVERSITAS
TRUNOJOYO MADURA
TAHUN 2014
ABSTRAK
Komunikasi Massa Sebagai Sebuah
Sistem Sosial
Oleh : Andre
Kurniawan
NPM :
130531100038
Penulisan Artikel ini dilatar belakangi oleh adanya
beberapa proses komunikasi dalam masyarakat khususnya komunikasi massa. Artikel
ini juga bertujuan untuk mengetahui pengertian komunikasi massa sebagai sebuah
sistem sosial beserta fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar kita. Dalam
komunikasi massa tentunya terjadi kapanpun dan bisa dimana saja asalkan
memenuhi komponen-komponen dalam kategori komunikasi massa dan juga sistem
sosial. Artikel ini juga memuat komponen yang harus ada dalam komunikasi massa
sebagai sistem sosial. Berdasarkan perihal teoritis dan juga fenomena yang ada
di sekitar kita tentang komunikasi massa yang bisa dijadikan sebagai sebuah
sistem sosial maka penulis beranggapan bahwa Sistem komunikasi massa yang
dikonstruksikan dengan berbagai komponen akan membentuk sebuah sistem sosial
yang tentunya berkembang, solid, mengalami pergerakan-pergerakan internal di
antara aggota sistem, berevolusi (bahkan berdisfusi) dan akhirnya melahirkan
sistem-sistem sosial yang baru yang lebih tangguh dan lebih sempurna. Bahkan
apabila pergerakan internal membuat kerusakan pada sistem sosial yang tak dapat
diatasi, maka bisa jadi sistem sosial lama dalam sistem komunikasi massa akan
hancur dan mati sama sekali.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Masyarakat memiliki struktur dan lapisan yang
bermacam-macam, ragam struktur dan lapisan masyarakat tergantung pada
kompleksitas masyarakat itu sendiri.Semiakin kompleks suatu masyarakat, maka
struktur masyarakat itu semakin rumit pula. Kompleksitas masyarakat juga
ditentukan oleh ragam budaya dan proses-proses social yang dihasilkannya.
Semakin masyarakat kaya dengan kebudayaannya, maka semakin rumit proses-proses
social yang dihasilkannya.
Berbagai proses komunikasi dalam masyarakat terkait
dengan struktur dan lapisan maupun ragam budaya dan proses-proses social yang
ada di masyarakat tersebut, serta tergantung pula pada adanya pengaruh dan
khalayaknya, baik secara individu, kelompok, ataupun masyarakat luas. Sedangkan
substansi bentuk atau wujud dari komunikasi ditentukan oleh pihak yang terlibat
dalam komunikasi (komunikator dan khalayak) dan cara yang di tempuh serta
kepentingan atau tujuan komunikasi itu sendiri. Sehubungan dengan itu maka
kegiatan komunikasi dalam masyarakat dapat berupa komunikasi tatap muka yang
terjadi pada komunikasi interpersonal dan kelompk serta kegiatan komunikasi
yang terjadi pada komunikasi massa.
Komunikasi massa mengandalkan teknologi telematika
khususnya media massa sebagai teknologi penting dalam proses kegiatan
komunikasi. Dengan demikian proses komunikasi adalah juga sebuah proses media
massa, namun secara akademik, kedua hal itu dapat dibedakan satu dengan lainnya
karena memiliki konsep dan substansi permasalahan yang berbeda.
1.2
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah untuk artikel Komunikasi massa sebagai sebuah
sistem ini adalah sebagai berikut :
1.
Apa itu
komunikasi massa?
2.
Bagaimana komunikasi
massa bisa menjadi sebuah sistem sosial?
3.
Apa saja
komponen-komponen dalam komunikasi massa sebagai sebuah sistem sosial?
4.
Apa saja
fenomena komunikasi massa sebagai sebuah sistem sosial yang terjadi di sekitar
kita?
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari artikel ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian dari komunikasi massa
2. Mengetahui bagaimana komunikasi massa itu bisa menjadi
sebuah sistem social
3. Mengetahui komponen-komponen yang ada dalam komunikasi
massa sebagai sebuah sistem sosial
4. Mengetahui kejadian di sekitar kita tentang komunikasi
massa sebagai sebuah sistem sosial
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Komunikasi Massa
Menurut Tan dan Wright, (Liliweri, 1991), Komunikasi
Massa adalah bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam
menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak,
bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen dan menimbulkan efek
tertentu. Sedangkan Bittner menjelaskan pengertian komunikasi massa sebagai
pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.
Definisi yang lebih mudah dimengerti dikemukakan oleh Jalaludin Rakhmat, yang
mengartikan komunikasi massa sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada
sejumlah besar khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak
atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan
sesaat. (Karlinah, dkk, 1999).
2.2 Sistem Sosial
Kata sistem berasal dari
bahasa Yunani, yaitu systema. Artinya sehimpunan dari bagian atau komponen yang
saling berhubungan satu sama lain secara teratur dan merupakan suatu
keseluruhan (Narwoko dan Suyanto, 2004: 123). Dalam tradisi ilmu sosial penggunaan
istilah sistem lebih sering digunakan untuk merujuk pada pengertian sebuah
sistem organik, yaitu sebuah system yang di dalamnya terdiri dari beberapa
komponen yang lebih kecil yang memiliki kehidupan (animate). Istilah ini
digunakan untuk membedakan penggunaan istilah yang sama pada ilmu-ilmu eksata,
dimana sebuah sistem anorganik terdiri dari beberapa komponen yang lebih kecil
dan tak berjiwa (in-animate). Walaupun demikian, kedua istilah sistem itu
mengarah kepada pengertian sistem sebagai sebuah himpunan kehidupan sosial yang
terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan satu dengan lainnya
secara teratur dan sistematis serta membentuk suatu kehidupan yang menyeluruh.
2.3 Komponen penting Komunikasi massa sebagai sebuah sistem sosial
Di dalam komunikasi dan
sistem sosial tentunya memiliki komponen penting yang harus ada, dan berikut
adalah komponen penting dalam sebuah sistem sosial :
1.
Nara sumber sebagai sumber informasi bagi media massa
2.
Publik yang mengonsumsi media massa
3.
Media Massa, meliputi : organisasinya, sumber daya manusia, fasilitas
produksi, distribusi, kebijakan yang ditempuh dan ideology yang diperjuangkan
4.
Aturan hokum dan perundang-undangan, norma-norma dan nilai-nilai, serta
kode etik yang mengatur pelaksanaan semua stakeholder komunikasi massa
5.
Institusi samping yang tumbuh untuk memberi kontribusi terhadap kegiatan
komunikasi massa
6.
Pihak yang mengendalikan berlangsungnya komunikasi massa
7.
Unsur penunjang lain yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan
komunikasi massa (Nasution 2003: 5.6-5.7).
Talcott
Parsons (1996: 238) mejelaskan teori sistem sosial bahwa
setiap masyarakat memiliki sistem sosial yang dapat digambarkan dengan AGIL
(Adaptation, Goal Attainment, Integration, Latency).
Adaptasi
merupakan suatu keharusan bagi sistem-sistem sosial untuk menghadapi
lingkungannya. Ia harus beradaptasi dengan lingkungan tersebut dan menyesuaikan
lingkungan dengan kebutuhan-kebutuhannya.
Goal
attainment ( Pencapaian Tujuan ) merupakan suatu persyaratan fungsional yang
muncul dari tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan utama.
Integrasi
merupakan pengatur hubungan bagian-bagian yang menjadi komponennya. Dengan kata
lain, ia harus menjaga hubungan antara ketiga skema yang lain (adaptasi, goal
attainment, latensi).
Latensi
(pemeliharaan pola) merupakan suatu sistem yang harus melengkapi, memelihara,
dan memperbaiki, baik motivasi individual maupun pola-pola kultural.
Komponen komunikasi massa di atas saling berhubungan
satu dengan yang lainnya secara fungsional dan terus mengembangkan fungsi
mereka secara bertahap serta merevisi fungsi-fungsi yang sudah tidak berguna
lagi dengan fungsi-fungsi sistem lainnya yang lebih baik, actual, efisien dan
efektif.
2.4 Contoh Komunikasi Massa Sebagai Sebuah Sistem Sosial di lingkungan sekitar
Adapun beberapa fenomena
yang ada di lingkungan sekitar kita yang bisa dijadikan contoh Komunikasi Massa
sebagai sebuah sistem sosial adalah pada
waktu meletusnya
Perang Teluk, masyarakat di seluruh dunia dapat mengikuti perkembangan dari
detik ke detik selama 24 jam melalui media massa.
Fenomena lainnya adalah
ketika mahasiswa baru yang akan masuk ke dalam lingkungan Universitas Trunojoyo
Madura maka mereka akan mengikuti Ospek supaya bisa beradaptasi dalam
lingkungan kampus. Untuk mengikuti Ospek dan beradaptasi ada beberapa syarat
yang harus dipenuhi dan syarat tersebut di komunikasikan oleh pihak Universitas
Trunojoyo Madura melalui media online yaitu website www.trunojoyo.ac.id.
Contoh lainnya adalah saat
adanya rencana
kenaikan harga BBM yang akan terjadi pada awal tahun
2014 yang dicanangkan oleh pemerintah pusat maka tentunya khalayak pasti
pertama kali mengetahuinya dari media massa karena tidak mungkin masyarakat
biasa bisa mengkases informasi dari pemerintah pusat secara langsung tanpa adanya
media massa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem komunikasi massa yang dikonstruksikan dengan
berbagai komponen akan membentuk sebuah sistem sosial yang tentunya berkembang,
solid, mengalami pergerakan-pergerakan internal di antara aggota sistem,
berevolusi (bahkan berdisfusi) dan akhirnya melahirkan sistem-sistem sosial
yang baru yang lebih tangguh dan lebih sempurna. Bahkan apabila pergerakan
internal membuat kerusakan pada sistem sosial yang tak dapat diatasi, maka bisa
jadi sistem sosial lama dalam sistem komunikasi massa akan hancur dan mati sama
sekali.
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan, 2006, sosiologi komunikasi, teori, paradigma
dan diskurus teknologi komunikasi di masyarkat, jakarta: kencana
Nazsir, Nasrullah. 2009. Teori – Teori
Sosiologi. Bandung : Widya Padjadjaran.
Ritzer, George – Douglas J. Goodman. 2004. Teori Sosiologi (Cetakan ke lima). Bantul : Kreasi Wacana Offset.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar